Akhlak Muslim kepada Sesama
Manusia: Kasih Sayang – Bagian ke-1 – Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu
Ihsan Al-Atsary, M.A.)
Ceramah
agama yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary ini merupakan
hasil rekaman pada Senin, 13 Rajab 1435 / 12
Mei 2014, pukul
20:00-09:30 WIB. Ceramah
agama ini berkaitan dengan seri pembahasan Aktualisasi Akhlak Muslim,
yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Pada pertemuan
sebelumnya, beliau telah menjelaskan tentang Akhlak Muslim kepada Rabbnya
yaitu, Tawakkal (Bagian ke-3). Dan pada pertemuan kali ini beliau
akan membawakan pembahasan tentang Akhlak Muslim kepada Sesama Manusia yaitu, “Kasih
Sayang (Bagian ke-1)“.
Ringkasan Ceramah Agama: Aktualisasi Akhlak Muslim
Akhlak Muslim kepada Sesama Manusia: Kasih Sayang
(Bagian ke-1)
Kasih Sayang:Semua Mendambakan Kasih Sayang, Allah
Menyayangi Hamba yang Penyayang, dan Kasih Sayang adalah Salah Satu Sifat
Penghuni Surga
Seorang
manusia dituntut untuk bisa menjalin hubungan baik dengan Allah (hablum
minallah) dan juga dengan manusia (hablum minannas). Karena
seseorang tidak bisa selamat sampai ia sukses menjalin hubungan dengan Allah
maupun hubungan dengan manusia.
Poin pertama
yang akan dibahas pada bab ini adalah tentang pentingnya sifat kasih sayang
sesama manusia. Kasih sayang mutlak diperlukan dalam kehidupan, dan setiap muslim
wajib mengisi diri dengan akhlak mulia ini. Kita tidak boleh hanya
mengharap curahan kasih sayang dari orang lain, tetapi juga dituntut
untuk selalu menebar kasih sayang sesama manusia, bahkan terhadap hewan
dan tumbuhan. Sebab Islam adalah agama yang membawa kasih
sayang bagi semesta alam.
Seperti
itulah akhlak
Rasulullah dan para
sahabatnya. Mereka selalu berupaya mencurahkan kasih dan sayang kepada sesama
makhluk Allah. Da/an akhlak mereka terhadap sesama mukim diabadikan dalam
firmanNya:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ
أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً
يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ
أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي
الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى
سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً
عَظِيماً
“Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat
mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman
yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. tanaman itu menyenangkan
hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan
dan pahala yang besar.” (QS AL-Fath [48]: 29)
Kasih sayang antar kaum mukminin tidaklah
seperti kasih sayang antar umat-umat yang lain. Islam mengajarkan bahwa kasing sayang antar mereka ibarat
hubungan antar anggota tubuh.
No comments:
Post a Comment