Wednesday, September 16, 2015

Akhlak Muslim kepada Sesama Manusia


Akhlak Muslim kepada Sesama Manusia: Kasih Sayang – Bagian ke-1 – Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)


Ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary ini merupakan hasil rekaman pada Senin, 13 Rajab 1435 / 12 Mei 2014, pukul 20:00-09:30 WIB. Ceramah agama ini berkaitan dengan seri pembahasan Aktualisasi Akhlak Muslim, yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Pada pertemuan sebelumnya, beliau telah menjelaskan tentang Akhlak Muslim kepada Rabbnya yaitu, Tawakkal (Bagian ke-3). Dan pada pertemuan kali ini beliau akan membawakan pembahasan tentang Akhlak Muslim kepada Sesama Manusia yaitu, “Kasih Sayang (Bagian ke-1)“.
Ringkasan Ceramah Agama: Aktualisasi Akhlak Muslim
Akhlak Muslim kepada Sesama Manusia: Kasih Sayang (Bagian ke-1)
Kasih Sayang:Semua Mendambakan Kasih Sayang, Allah Menyayangi Hamba yang Penyayang, dan Kasih Sayang adalah Salah Satu Sifat Penghuni Surga
Seorang manusia dituntut untuk bisa menjalin hubungan baik dengan Allah (hablum minallah) dan juga dengan manusia (hablum minannas). Karena seseorang tidak bisa selamat sampai ia sukses menjalin hubungan dengan Allah maupun hubungan dengan manusia.
Poin pertama yang akan dibahas pada bab ini adalah tentang pentingnya sifat kasih sayang sesama manusia. Kasih sayang mutlak diperlukan dalam kehidupan, dan setiap muslim wajib mengisi diri dengan akhlak mulia ini. Kita tidak boleh hanya mengharap curahan kasih sayang dari orang lain, tetapi juga dituntut untuk selalu menebar kasih sayang sesama manusia, bahkan terhadap hewan dan tumbuhan. Sebab Islam adalah agama yang membawa kasih sayang bagi semesta alam.
Seperti itulah akhlak Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka selalu berupaya mencurahkan kasih dan sayang kepada sesama makhluk Allah. Da/an akhlak mereka terhadap sesama mukim diabadikan dalam firmanNya:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS AL-Fath [48]: 29)
Kasih sayang antar kaum mukminin tidaklah seperti kasih sayang antar umat-umat yang lain. Islam mengajarkan bahwa kasing sayang antar mereka ibarat hubungan antar anggota tubuh.

No comments:

Post a Comment